Hal tersebut dikemukakan oleh Rozan Anwar, yang mengambil contoh Kabupaten Jembrana dalam disertasi doktornya yang berjudul, ”Pengembangan Model tentang Pengaruh Able People (pegawai berkemampuan) dan Agile Process (proses organisasi yang efisien dan efektif) terhadap Dynamic Capabilities dalam Proses Kebijakan Publik” (Studi Kasus Pelayanan Bidang Pendidikan Di Kabupaten Jembrana).
Rozan, yang juga seorang pemimpin perusahaan, berhasil mempertahankan disertasinya dan meraih gela
r doktor bidang Ilmu Administrasi Universitas Indonesia dengan yudisium sangat memuaskan, Senin (15/6).
Kabupaten Jembrana diambil oleh Rozan sebagai contoh lantaran telah menjadi perhatian publik atas keberhasilannya memberikan pelayanan publik, khususnya di bidang pendidikan. Sejumlah kebijakan pendidikan yang diluncurkan sejak 2001 dan terbukti membawa manfaat akhirnya dilembagakan lewat peraturan daerah pada tahun 2006.
Beberapa kebijakan yang dianggap berhasil antara lain pembebasan sumbangan pembangunan pendidikan (SPP) untuk siswa SD hingga SMA dan SMK, pemberian beasiswa untuk siswa sekolah swasta, serta wajib belajar dua belas tahun.
Reformasi administrasi berkorelasi erat dengan pergeseran paradigma pengelolaan kepemerintahan. Adanya kebijakan, peraturan, dan struktur organisasi yang sesuai dengan perubahan lingkungan sosial ekonomi dan perilaku sosial membuktikan pemerintahan yang dinamis.
Sebagai contoh, kemampuan pemerintah kabupaten berpikir dinamis dalam mengelola dana dengan membuat standardisasi harga proyek-proyek pembangunan sesuai harga di Jembrana membuat pengalokasian dana lebih fleksibel dan tepat sasaran.
Efisiensi penggunaan biaya ditunjang dengan tertutupnya potensi korupsi sehingga menyebabkan dana bisa lebih banyak digunakan untuk peremajaan sarana dan prasarana sekolah mulai dari jenjang SD hingga SMA/SMK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar